Kamis, 17 November 2011

Giethoorn, Sebuah Desa Unik dan Bebas Dari Polusi



     Giethoorn adalah sebuah desa di provinsi Overijssel Belanda. Terletak di kotamadya Steenwijkerland, sekitar 5 km barat daya Steenwijk. Giethoorn digunakan untuk menjadi kota "bebas polusi", di Belanda dikenal sebagai "Venesia dari Utara" atau "Venesia dari Belanda".Desa ini menjadi terkenal, terutama setelah 1958, setelah pembuat film Belanda Bert Haanstra membuat film komedi yang terkenal "Fanfare" di sana. Oleh karena itu, Giethoorn merupakan daya tarik wisatawan internasional yg terkenal di Belanda. Di bagian tua di desa, tidak ada jalan (saat ini ada jalur bersepeda), dan untuk mengangkut semua kebutuhan dilakukan dari air di sungai2 yg sangat banyak. Danau di Giethoorn dibentuk dengan menggali gambut. Giethoorn didirikan oleh buronan wilayah Mediterania di sekitar 1230 AD. Giethoorn adalah kotamadya terpisah sampai 1973, ketika itu menjadi bagian dari Brederwiede. 


 Giethoorn pada musim dingin




5 Tempat Terindah Di Prancis

1. Menara Eiffel

     Tempat wisata ini adalah hasil rangkaian 18.083 besi yang dibangun antara 1887 dan 1889. Meski dibangun untuk merayakan seabad revolusi Perancis, pembuatannya sendiri mengundang kritik dari seluruh Perancis. Kalangan seniman menilai tidak adanya keindahan dari Eiffel, sedangkan para arsitektur berdebat ketahanan angin pada strukturnya. Meski begitu, ikon Perancis ini tetap setia dikunjungi jutaan orang setiap tahun. Banyak orang yang ingin melihat Paris dari ketinggian 275 meter lewat Dek Observasi. Menara Eiffel ini juga terlihat indah dan romantis pada malam harinya. 








2.  Arch de Triomphe

       Di ujung lain Champ Elysee, tempat wisata yang akan kalian temukan adalah bangunan menyerupai gapura besar. Arch de Triomphe dibangun Napoleon pada 1806 sebagai simbol kemenangan Perancis.








3. Champ Elysee

     Menjadi salah satu kawasan elit di Paris yang digunakan sebagai tempat wisata. Di sini kalian akan menemukan etalase berisi barang dan parfum ternama, selain cafe-cafe mahal yang berjejer di sepanjang jalan. Kenyamanan pedestrian juga terjamin, mengingat lebarnya bagian trotoar di sini. Dulunya, bilangan ini pernah digunakan tentara Sekutu untuk berpawai merayakan kemenangan pada PD II.



4.Place de la Concorde 

     Lain lagi dengan cerita Place de la Concorde . Tempat wisata yang merupakan alun-alun terluas di Paris ini, dibangun pada 1755 di lahan seluas 86.400 meter. Ciri khas tempat ini adalah monumen dan air mancur. Dulunya, kaum bangsawan tertawa-tawa sambil menonton eksekusi terbuka para penjahat hingga penentang kerajaan. Pasca Revolusi Perancis, ganti wajah-wajah para borjuis itu yang murung menghadapi eksekusi. Nama tempat wisata ini sendiri berubah beberapa kali. Dimulai dari "Place Louis XV", "Place de la Révolution", dan terakhir "Place de la Concorde" sebagai simbol rekonsiliasi.








5.Musee Du Louvre

          Museum Louvre merupakan salah satu museum seni terbesar di seluruh dunia. Jika anda tidak menyukai seni, tetapi ingin memenuhi rasa ingin tahu anda akan lukisan Monalisa (di Paris disebut “la joconde”), atau mungkin tertarik karena buku “The da vinci Code”, anda tetap harus masuk ke museum ini. Dahulu gedung yang dijadikan museum Louvre adalah istana (Palais de Louvre) yang dibangun tahun 1190 dan mengalami tahap penyelesaian menjadi seperti gedung yang terlihat saat ini di tahun 1870. Dan tahun 1989 arsitektur Amerika asal China, I.M Pei membuat piramida kaca yang dijadikan salah satu dari 3 pintu masuk.
Untuk bisa menikmati Museum yang memamerkan lebih dari 35000 obyek seni dari jaman pra-sejarah hingga abad ke-19 ini, anda harus datang pagi-pagi sekitar jam 09.00 karena antrian yang panjang, dan anda pasti tidak akan menyia-nyiakan uang 9 euro anda setelah membayar tiket masuk.





Asal-Usul Alat Kesehatan

Alat Suntik

    Alat suntik (syringe) ditemukan pertama kali tahun 1853 oleh Alexander Wood, dokter asal Skotlandia, dan Charles Gabriel Pravaz, ahli bedah dari Prancis. Dalam waktu yang hampir bersamaan, keduanya berhasil menciptakan jarum berongga di bagian tengah, berujung runcing, dan cukup aman untuk menembus kulit. Rongga pada jarum itu berfungsi untuk mengalirkan obat. Jarum itu kemudian diberi nama jarum hipodermik. Jarum suntik awalnya hanya digunakan untuk mengalirkan obat penahan rasa sakit saat operasi saja. Namun, jarum itu kemudian juga digunakan untuk mengalirkan berbagai obat yang tak mungkin dimasukan lewat mulut (diminum).

Rontgen

     Sinar rontgen ditemukan tahun 1895 oleh ilmuan fisika asal Jerman, Wilhelm Conrad Rontgen. Sinar ini diberi nama sinar X karena dianggap misterius dan ditemukan tanpa sengaja. Ketika itu, Rontgen sedang mengadakan uji coba sinar katoda di laboratoriumnya. Saat itu lah tanpa sengaja ia menemukan sinar yang bisa menembus berbagai benda, termasuk kulit dan daging, kecuali tulang. Sinar X kemudian dimanfaatkan dalam bidang kesehatan untuk memeriksa bagian dalam tubuh pasien. Sinar rontgen dalam tingkat radiasi lebih tinggi juga dimanfaatkan untuk radioterapi, yaitu untuk menghancurkan tumor ganas atau mencegah pertumbuhannya.


Stetoskop
     Stetoskop berasal dari kata stethos (dada) dan skopeein (memeriksa). Alat ini ditemukan tahun 1816 oleh dokter asal Prancis, Rene Theophile Hyacinthe Laennec. Ketika itu, ia menciptakan stetoskop sederhana dari kayu berongga. Dengan alat itu, dokter dapat mendengarkan suara organ tubuh manusia,terutama bunyi paru-paru dan detak jantung. Seiring berkembangnya zaman, stetoskop pun makin moderen. Kini stetoskop terdiri dari open bell (bagian yang ditempelkan pada pasien), selang untuk menghantarkan suara serta earpiece yang dipasang pada telinga.






Tensimeter
     Tensimeter atau disebut juga sphygmomanometer adalah alat untuk mengukur tekanan darah. Alat ini ditemukan oleh Samuel Siegfried Karl Ritter von Bosch pada tahun 1881. Hingga tahun 1901, beberapa ilmuwan terus berusaha menyempurnakan tensimeter tersebut. Namun, tidak ada yang benar dan akurat. Hingga pada tahun 1905, ahli bedah Rusia, Nikolai Korotkov berhasil mengembangkan tensimeter moderen yang lebih akurat. Alat ini terdiri dari senuah pompa, sumbat udara, kantong karet dan pembaca tekanan berupa air raksa.

Lontar, Buahnya Segar dan Kenyal

     Pohon lontar memiliki bahasa latin Borassus flabellifer. Pohon ini tinggi menjulang dengan daun berbentuk seperti kipas. Pohon lontar banyak tumbuh di Asia Tenggara dan Asia  Selatan. 

Daun
     Zaman dahulu, sebelum ada kertas, orang menggunakan lembaran daun lontar untuk catatan. Misalnya seperti naskah-naskah kuno seperti Arjunawiwaha, Kakawin Ramayana. Hingga kini mencatat di daun lontar masih dilakukan oles sekelompok masyarakat desa adat Tenganan Pegringsingan, Bali. Selain untuk catatan, daun buah lontar juga sering dimanfaatkan sebagai bahan untuk membuat keranjang dan atap rumah.

Buah
     Dalam satu buah lontar, biasanya berisi 2-4 biji daging buah. Warna daging buahnya putih bening mirip kolang-kaling. Rasanya, kenyal dan segar, namun sekilas mirip rasa buah kelapa. Selain enak untuk disantap, daging buah lontar konon  bermanfaat bagi kesehatan, antara lain untuk mengobati panas dalam dan penyakit kulit.


RESEP TEH BUAH LONTAR

Bahan     :
  • 80 gram gula palem (gula aren)
  • 100 gram gula pasir
  • 1 lembar daun pandan
  • 50 gram jahe (dibakar, dikupas, dan diiris tipis)
  • 250 ml air putih
  • 250 air teh aroma melati
  • 250 gram buah lontar (dipotong-potong)
  • 250 gram es batu
Cara Membuat     :

  1. Rebuslah gula palem, gula pasir, daun pandan dan jahe dengan air sampai mendidih. Kemudian angkat dan saring.
  2. Campur an aduk rebusan tadi dengan air teh serta buah lontar.
  3. Sajikan dengan es batu.